cover
Contact Name
Wong Foek Tjong
Contact Email
duts_editor@petra.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
duts_editor@petra.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Dimensi Utama Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : 26563312     DOI : https://doi.org/10.9744/duts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Dimensi Utama Teknik Sipil (DUTS) promotes the widest possible dissemination of civil engineering knowledge by encouraging researchers to conduct research, build new or extend existing theoretical foundations, and contribute to practice at the corporate and national level. We aim to improve the dissemination quality in civil engineering field. The DUTS Journal welcomes technical/review/research papers, which publishes articles under the following fields: Construction Project Management, Construction Materials, Structural Engineering, and Geotechnical Engineering
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2016): April 2016" : 5 Documents clear
STUDI CONTRIBUTORY WORK & NON-CONTRIBUTORY WORK PADA PROSES PEKERJAAN STRUKTUR SALAH SATU PERUMAHAN DI SURABAYA TIMUR Ronny A Hartanto; Lie Arijanto
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.743 KB) | DOI: 10.9744/duts.3.1.1-8

Abstract

Penelitian ini menganalisa pemanfaatan waktu kerja yang terkait dengan alokasi pekerja untuk contributory work dan non-contributory work selama proses pekerjaan struktur salah satu perumahan di Surabaya Timur, serta menemukan faktor penyebab terjadinya waste (non-contributory work).Pengambilan data menggunakan teknik worksampling, dengan jenis pekerjaan yang diamati: pekerjaan kayu, pekerjaan besi, pekerjaan batu, dan pekerjaan beton. Metode analisa menggunakan pendekatan kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20,28% dari total alokasi pekerja digunakan untuk contributory work dan sebesar 37,70% untuk non-contributory work. Sedangkan penyebab utama terjadinya waste (non-contributory work) berkaitan dengan perilaku dan motivasi pekerja, buruknya pembagian tugas kerja, pendistribusian material yang buruk, pengiriman material yang tidak sesuai schedule dan terlalu banyak pekerja pada ruang yang terbatas.
PEMBUATAN ASSESSMENT UNTUK IDENTIFIKASI DELAPAN PEMBOROSAN DI BIDANG INDUSTRI KONSTRUKSI Samudaya Samudaya; Didik Wahyudi; Januar Budiman
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.747 KB) | DOI: 10.9744/duts.3.1.9-14

Abstract

Industri konstruksi telah mendapat banyak kritikan karena performanya yang buruk, kondisi di Indonesia sendiri, pemborosan yang terjadi di perusahaan  konstruksi  adalah sekitar 57% dan hanya 10% dari seluruh kegiatan yang memberikan nilai tambah. Performa buruk ini salah satunya disebabkan oleh banyaknya pemborosan yang terus terjadi.Untuk dapat mengurangi pemborosan yang terjadi, maka sebelumnya harus dilakukan identifikasi terhadap pemborosan-pemborosan tersebut. Konsep pemborosan yang terdiri atas transportasi, persediaan (inventory), pergerakan (motion), penundaan (waiting), produksi berlebih (over production), proses berlebih (over processing), cacat produksi (defects) dan pemborosan keahlian (Skill misused). Penelitian ini berfokus pada pembuatan sebuah alat bantu untuk melakukan identifikasi terhadap pemborosan-pemborosan yang terjadi di lapangan, khususnya yang terjadi di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Setelah pemborosan yang terjadi diidentifikasi, berikutnya akan dilakukan suatu penilaian.Proses yang paling sederhana adalah dengan melakukan Self Assessment atau penilaian sendiri. Dalam penelitian ini pendekatan dilakukan menggunakan matrix chart karena implementasinya yang mudah dan tidak memerlukan waktu panjang. Hasil dari penelitian ini berupa tabel yang dapat diisi sendiri oleh responden.
ANALISIS BIAYA ELEMENTAL UNTUK PERENCANAAN PROYEK HOTEL Dina Pratiwi; Andi Andi; Lie Arijanto
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.513 KB) | DOI: 10.9744/duts.3.1.15-22

Abstract

Perencanaan biaya proyek hotel melibatkan Quantity Surveyor untuk menentukan target cost (budget) bagi owner. Target cost tersebut harus mencakup semua elemen bangunan yang ada pada tahap desain. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan format elemen bangunan, aspek-aspek yang mempengaruhi analisis biaya elemental dan menentukan range biaya elemental per m2 GFA daripada bangunan untuk perencanaan biaya proyek hotel.Data penelitian diperoleh dengan melihat data historical  seperti Bill of Quantity, dan gambar perencanaan gedung untuk proyek-proyek hotel dengan mengacu pada format NPWC List of Elements, Australia. Hasil analisis data menunjukan bahwa format elemen bangunan yang dipakai untuk proyek hotel terdiri dari 34 elemen dalam 8 elemen mayor. Analisis biaya elemental menunjukkan bahwa luas daripada unit kamar hotel mempengaruhi biaya elemen per m2. Sehingga range biaya elemental dibagi menjadi 3 kategori, yaitu dengan luas kamar hotel < 15 m2, luas dan luas kamar hotel > 15 m2.
RASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL Ivan Sutanto; Andi Andi; Lie Arijanto
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.376 KB) | DOI: 10.9744/duts.3.1.23-30

Abstract

Penelitian ini menganalisa kuantitas material kebutuhan beton, besi tulangan, dan bekisting untuk pekerjaan struktur bangunan apartemen dan hotel guna menentukan rasio dari setiap kebutuhan beton, besi tulangan, dan bekisting untuk proyek konstruksi apartemen dan hotel. Data yang digunakan adalah data masa lampau proyek apartemen dan hotel, dengan jenis pekerjaan yang diamati: pekerjaan pilecaps, tie beam, pit lift, sump pit, sewage treatment plant, ground water tank, kolam renang, kolom, balok, plat lantai, tangga, dan external wall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk proyek apartemen, nilai rasio kebutuhan beton antara 0,3041-0,5891 m3/m2, nilai rasio kebutuhan besi antara 141,3624-165,6701 kg/m3, dan nilai rasio kebutuhan bekisting antara 6,1503-7,5207 m2/m3. Sedangkan untuk proyek hotel menunjukkan bahwa nilai rasio kebutuhan beton antara 0,3041-0,4818 m3/m2, nilai rasio kebutuhan besi antara 141,1236-156,2936 kg/m3, dan nilai rasio kebutuhan bekisting antara 6,0146-6,7664 m2/m3.
STUDI KOMPARASI LIFE CYCLE COST PADA GEDUNG APARTEMEN Alexander Iskandar; Ratna Alifen; Januar Budiman
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.863 KB) | DOI: 10.9744/duts.3.1.31-38

Abstract

Dalam mendesain suatu gedung apartemen yang ekonomis dan efisien, analisis life cycle cost dibutuhkan untuk mendapatkan desain yang paling efisien selama umur pakai bangunan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, telah didapatkan bahwa biaya energi merupakan komponen biaya terbesar dalam life cycle cost suatu gedung. Data pada penelitian ini berasal dari manajemen pengelola gedung dan beberapa supplier produk dan peralatan yang di teliti. Analisis penelitian ini dilakukan dengan menjumlahkan biaya awal (C), biaya perawatan (M), biaya operasional (O), biaya penggantian (R) dari tiap produk dan peralatan. Sebelum dijumlahkan semua biaya dikonversikan dengan metode annual cost. Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan metode LCC pada saat menentukan peralatan mekanikal dan elektrikal yang digunakan pada suatu gedung apartemen dapat menghasilkan penghematan pada biaya pengelolaan gedung. Selain itu penelitian ini menunjukan bahawa sumber pendanaan awal yang berasal dari pinjaman bank tidak memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan untuk pemilihan suatu produk dan peralatan yang berkaitan dengan energi In designing an apartment building that is economical and efficient, life cycle cost analysis is needed to obtain the most efficient design for service life of the building. Based on previous studies, it has been found that the energy cost is the largest cost component in the life cycle cost of a building. The data in this study came from the building management and from multiple suppliers of products and equipment. The analysis is done by summing the initial cost (C), the cost of maintenance (M), operating costs (O), the cost of replacement (R) of each product and equipment. Before all of the costs being added, these costs converted to annual cost method. This study shows that the use of the LCC method when determining the mechanical and electrical equipment used in an apartment building can result in savings on the building operational cost. In addition, these studies show that the source of initial funding from bank loans does not give effect to the decision making for the selection of a product and equipment related to energy.

Page 1 of 1 | Total Record : 5